body{display:block; -khtml-user-select:none; -webkit-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; -o-user-select:none; user-select:none; unselectable:on;} TuneList - Make your site Live

Cari-mencari gia ne aisyemen

Jumaat, 30 Mei 2014

SUKLAT



Suklat cadbury Dairy Milk ada DNA kinzir, iaitu mengandungi elemen asid deoksiribonukliek punya kepanjangan penyebutannya tergulung kelidahanku. Ba sya mau shek-shek dulu sana market manatau by 1 free 3. Tapi nampaknya inda da ke-free-nya( inda da percuma ), tapi membeli suga untuk menikmatinya gia hehehe


Time sya memakan suklat cadbury inda ke-free-nya gia yang dibilang ada DNA Kinzir gia itu. Terus ada dikepalaku yang berlegar-legar tentang " darah yang di campurkan " ketemuaan ayatnya gia di dalam Injil Lukas gia. 

Pada suatu ketika, datanglah beberapa orang membawa kabar kepada Yesus. Dimana Ia diberitahu bahawa orang Galilea dibunuh Pilatus dan darah mereka dicampur Pilatus dengan korban yang mereka persembahkan. Yesus bereaksi dengan menyatakan jangan serta merta memvonis/menghakimi orang-orang Galilea tersebut berdosa. Dan Yesus juga mengingatkan bahwa kecelakaan iaitu runtuhnya menara Siloam dan menewaskan lapan belas orang tidak relevan dengan persoalan dosa seolah-olah lapan belas orang tersebut lebih berdosa dari siapapun. Dalam hidup kita pada zaman ini yang penuh tantangan yang sukup mencabar ini di ikuti kepesatan pembangunan kemeningkat keteknologi maklumat gia. Kita inda jauh berbeza dengan orang-orang yang membawa kabar kepada Yesus itu. kita selalu memandang orang yang menderita atau orang yang terkena masalah, hanya dengan mata telanjang
(maaf kalo penyebutan terasa kasar sedikit) bahkan hanya dengan sebelah mata kita. Sehingga kita dengan mudah akan akan jatuh pada pandangan negatif tehadap sesama kita yang menderita atau menghadapi permasalahan. Justru hal inilah yang kadang-kadang gia kita membuat visi atau perspektif yang selalu inda jelas om terasa hambar, sehingga muncul kecenderungan untuk membenarkan diri dari sesama kita yang terkena musibah. Siapakah yang bisa menjadi hakim bagi kita selain Allah sendiri yang akan menjadi hakim yang adil bagi kita? Atau siapakah di antara kita yang merasa tidak pernah berbuat dosa? Dosa yang besar bukanlah dosa yang dilakukan besar  melainkan dosa yang besar adalah kita tidak pernah mengaku diri kita tidak pernah berbuat dosa, itulah dosa terbesar.

kadang-kala kita gia selalu senderung menilai dan menganggap orang lain sebagai yang salah, bahkan sampai mengatakan mereka pantas mendapatkan itu, kerana olah mereka sendiri. Tidakah kita berpikir bahwa kita telah menerima kasih dari Allah dengan cuma-cuma, maka sepantasnya kita menjadi perpanjangan kasih Tuhan bagi sesama kita yang sedang menderita dengan memberi perhatian, mengulurkan tangan, serta memberi dukungan bagi sesama kita yang sedang menderita atau mengalami musibah sedemikian rupa. Darah kita yang dihidupi inda ertinya tanpa Darah Penebusan. Maka itu ada sebuah kalimat dari pensyair menyatakan Sang Anak Manusia yang menjadi daging yang bersama dengan Allah yang keluar dari Allah sendiri itulah darah dan air yang menyucikan kita dari dosa dengan kematianNya.Semoga ini menjadi teladan bagi kita semua bagaimana kita memandang sesuatu di sekitar kita dengan penuh makna yang positif.
Yesus pernah berkata " dengar dan  fahamilah:  Apa  yang masuk  ke dalam mulut seseorang  tidak dapat menajiskan  dia. melainkan  apa yang keluar dari  mulut  itulah  yang menajiskan orang. "

Apa-apa pun sya tolong kasi habis etu stok suklat gia kalo ada ke-free-nya gia bikin pusas  gia hehehe

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Jumlah Paparan Halaman