body{display:block; -khtml-user-select:none; -webkit-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; -o-user-select:none; user-select:none; unselectable:on;} TuneList - Make your site Live

Cari-mencari gia ne aisyemen

Ahad, 31 Ogos 2014

Sigu

Kalo saya seorang sigu, saya tidak akan menghina apa juga yang di anuntinya lalu memaksa dengan apa cara sekalipun baik cara halus mahupun dengan agenda yang terselubungi atau mengajar murid-murid saya bagaimana cemerlang, gemilang dan terbilang. Adakah itu tidak perlu? tentu saja perlu. Atau mengajar setelah lulus dengan jaya masuk ke universiti, punya ijazah miliki sijil setelah itu bisa peroleh kerja yang sinang menjamin masa depanya di kemudian hari. Jika ini yang saya ajarkan, maka ada sebilangan murid yang berjaya ada sebilangan murid yang kurang berjaya. Mengapa tidak semua berjaya? Dan juga mengapa kalo semuanya berjaya? Apakah murid-murid itu punya IQ yang berbeda dengan cara pikir dan penerimaanya turut berbeda-beda? Sehingga tidak bisa menangkap apa yang saya ajarkan. Apakah yang rajin itu berjaya yang kurang berusaha itu tidak berjaya? Jika saya mengajar cara pandang duniawi maka saya melahirkan genarasi seperti duniawi. Namun jika saya mengajar murid-murid bagaimana menjadi manusia dan menghargai dirinya, sekalipun punya iQ yang rendah ia akan mengerti bahawa dia cukup berharga dimata Tuhan. Apakah itu bererti murid-murid itu bukan manusia? tidak. Justru kita tahu bahwa kita manusia namun kita tidak mengerti mengapa kita menjadi manusia bukannya binatang (maaf kalo bahasa terkasar sedikit). Lihatlah pelajar di sekilingmu apa mereka menghormatimu sebagai guru. Mengapa ada kes buli, mengapa ada kes ponteng, mengapa ada pelajar merokok dengan megah dengan berpakaian sekolah, mengapa di bangku sekolah ada perzinahan dan macam-macam lagi, ini terjadi di seluruh dunia, mengapa sekolah tempat untuk kita melahirkan genarasi bijak pandai justu lebih banyak rusak akhlaknya menjadi sebuah bangsa tidak mengenal Allah. Apakah kita mungkin bertanya di dalam hati apa mungkin kurang didikan agama, apakah mungkin kurang didik di dalam keluarga, Apakah mungkin pertembungan dua budaya antara timur dengan barat, apakah mungkin pengaruh pesekitaran dan lain-lain. Jika itu penyebabnya pertanyaan mengapa itu ada apakah itu di adakan? Tidak saudara, justeru hal itu terjadi kerana sekalipun kita manusia namun belum mengerti mengapa kita menjadi manusia sehingga lupa untuk apakah kita diciptakan.
Siapa yang bisa mengajar kita untuk menjadi manusia, apakah! saya, atau para ahli yang pakar, ahli-ahli pemikir, punya pegangan agama kuat, tidak ada seorang pun di antara kita bisa mengerti menjadi manusia lalu mengajarnya untuk menjadi manusia tanpa dari Dia yang menyatakan diriNya. Megapa? Kerana semuanya sudah hilang kemulianya dari Sang Pencipta bahkan mula jauh dari sang pencipta.
Justeru kita amat memerlukan orang yang pernah menjadi manusia, apakah ada? Ya ada, hanya ada satu orang yang pernah benar-benar menjadi manusia yang bukan dari bawah justeru turun dari atas lalu dilahirkan oleh seorang wanita.
Saya rasa kita bisa menduga orangnya. Orang yang pernah berkata " tepatlah katamu bahawa Akulah Guru dan Tuhan "

Jumaat, 30 Mei 2014

SUKLAT



Suklat cadbury Dairy Milk ada DNA kinzir, iaitu mengandungi elemen asid deoksiribonukliek punya kepanjangan penyebutannya tergulung kelidahanku. Ba sya mau shek-shek dulu sana market manatau by 1 free 3. Tapi nampaknya inda da ke-free-nya( inda da percuma ), tapi membeli suga untuk menikmatinya gia hehehe


Time sya memakan suklat cadbury inda ke-free-nya gia yang dibilang ada DNA Kinzir gia itu. Terus ada dikepalaku yang berlegar-legar tentang " darah yang di campurkan " ketemuaan ayatnya gia di dalam Injil Lukas gia. 

Pada suatu ketika, datanglah beberapa orang membawa kabar kepada Yesus. Dimana Ia diberitahu bahawa orang Galilea dibunuh Pilatus dan darah mereka dicampur Pilatus dengan korban yang mereka persembahkan. Yesus bereaksi dengan menyatakan jangan serta merta memvonis/menghakimi orang-orang Galilea tersebut berdosa. Dan Yesus juga mengingatkan bahwa kecelakaan iaitu runtuhnya menara Siloam dan menewaskan lapan belas orang tidak relevan dengan persoalan dosa seolah-olah lapan belas orang tersebut lebih berdosa dari siapapun. Dalam hidup kita pada zaman ini yang penuh tantangan yang sukup mencabar ini di ikuti kepesatan pembangunan kemeningkat keteknologi maklumat gia. Kita inda jauh berbeza dengan orang-orang yang membawa kabar kepada Yesus itu. kita selalu memandang orang yang menderita atau orang yang terkena masalah, hanya dengan mata telanjang
(maaf kalo penyebutan terasa kasar sedikit) bahkan hanya dengan sebelah mata kita. Sehingga kita dengan mudah akan akan jatuh pada pandangan negatif tehadap sesama kita yang menderita atau menghadapi permasalahan. Justru hal inilah yang kadang-kadang gia kita membuat visi atau perspektif yang selalu inda jelas om terasa hambar, sehingga muncul kecenderungan untuk membenarkan diri dari sesama kita yang terkena musibah. Siapakah yang bisa menjadi hakim bagi kita selain Allah sendiri yang akan menjadi hakim yang adil bagi kita? Atau siapakah di antara kita yang merasa tidak pernah berbuat dosa? Dosa yang besar bukanlah dosa yang dilakukan besar  melainkan dosa yang besar adalah kita tidak pernah mengaku diri kita tidak pernah berbuat dosa, itulah dosa terbesar.

kadang-kala kita gia selalu senderung menilai dan menganggap orang lain sebagai yang salah, bahkan sampai mengatakan mereka pantas mendapatkan itu, kerana olah mereka sendiri. Tidakah kita berpikir bahwa kita telah menerima kasih dari Allah dengan cuma-cuma, maka sepantasnya kita menjadi perpanjangan kasih Tuhan bagi sesama kita yang sedang menderita dengan memberi perhatian, mengulurkan tangan, serta memberi dukungan bagi sesama kita yang sedang menderita atau mengalami musibah sedemikian rupa. Darah kita yang dihidupi inda ertinya tanpa Darah Penebusan. Maka itu ada sebuah kalimat dari pensyair menyatakan Sang Anak Manusia yang menjadi daging yang bersama dengan Allah yang keluar dari Allah sendiri itulah darah dan air yang menyucikan kita dari dosa dengan kematianNya.Semoga ini menjadi teladan bagi kita semua bagaimana kita memandang sesuatu di sekitar kita dengan penuh makna yang positif.
Yesus pernah berkata " dengar dan  fahamilah:  Apa  yang masuk  ke dalam mulut seseorang  tidak dapat menajiskan  dia. melainkan  apa yang keluar dari  mulut  itulah  yang menajiskan orang. "

Apa-apa pun sya tolong kasi habis etu stok suklat gia kalo ada ke-free-nya gia bikin pusas  gia hehehe

Selasa, 4 Mac 2014

" Metanoia "


Syallom om selamat kemalaman gia, bisuk gia kita start odah gia berpantang om berpuasa bilang sakapan urang putih Ash Wednesday bilang gia om boros tokou Hari Abu. Pembacaan nanti  juga akan menekankan tentang hal "memberi " om " berpuasa ". Tiga perkara yang di tekan iaitu berpuasa , berpantang ( kalo menurut sya gia hal penguasaan diri ) om amal kasih.
Paling penting lagi selama 40 hari atau Lent sempena musim prapaskah adalah seruan pertobatan.
(masa memeriksa sikap hati dan batin kita om  masa mempersiapkan diri untuk merenungi, mengayati dan turut serta dalam kebangkitan kristus akan penebusan dosa-dosa kita gia. 
Tentu saja kita sudah tau asal mula itu Hari Abu baik itu dalam kitab Yunus mahupun dalam kitab Ester.
Manakala dalam nubuat Yoel "Sekarang juga, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh." mengenai seruan petobatan gia.
Dalam Perjanjian Baru, kata “bertobat” atau “pertobatan” dalam kata Yunani di sakap "metanoia" 
yang bererti 
" Perubahan pikiran disertai dengan penyesalan om perubahan perilaku,
 "perubahan pikiran dan hati", 
atau
 "perubahan kesedaran". 

Pertobatan melibatkan 3 elemen dasar di dalam diri manusia iaitu fikilan, perasaan, om kehendak atau keinginan.
Orang-orang yang bertobat mengalami perubahan fikiran dari yang inda tahu, inda mengerti, atau inda sedar akan dosa-dosanya menjadi tahu, mengerti, dan sedar akan dosa-dosanya.
Mereka mengalami kesedihan atau penyesalan terhadap dosa-dosa mereka di hadapan Tuhan bukan kesedihan atau penyesalan kerana akibat atau konsekuensi dosa-dosa tersebut. Namun lebih kearah kekudusan dan takut akan Allah  supaya menyuci diri dari semua pencemaran jasmani dan rohani (lihat 2 Korintus 7). 
Orang-orang yang bertobat juga mempunyai kehendak atau keinginan untuk berubah dari pikiran, perbuatan, atau hidup mereka yang lama yang berdosa.Menurut Kisah Para Rasul 26:20, pertobatan adalah berbalik dari dosa, meninggalkan dosa, datang kepada Tuhan dan membina hubungan yang harmoni dan dekat dengan Dia. Dengan kata lain, orang yang bertobat adalah orang yang merasakan kesedihan atau penyesalan terhadap dosa, berbalik dari dosa itu, meninggalkannya dan kembali kepada Tuhan.Macam juga dalam kitab nubuat Yeol 2:12-13
 Pengertian ini jelas suga di guna oleh Tuhan Yesus yang digambarkan oleh perumpamaan tentang anak yang hilang di Injil Lukas pasal 15 dimulai dari ayat 11. Ia sedar akan dosa-dosa om kesalahannya bahwa ia inda bersyukul, egois, sombong, serakah, dan penuh hawa nafsu. Ia sedih dan menyesali perbuatan dari tingkah lakunya dan kemudian berbalik, meninggalkan kehidupannya yang berdosa dan kembali kepada ayahnya, membina hubungan yang harmoni dan dekat dengan ayahnya gia. Bah sampai situ dulula gia
Apa-apa pun Blessing Ash Wednesday gia

Sabtu, 8 Februari 2014

" Safety "




Syallom om selamat kepetangan kemalaman gia.
Hari ini mau serita pasal bola tapi bukan bola gia yang sya mau kasi serita ini, cuma na gunanya sebagai ilustrasi pembukaan kita bersama gia. Lama inda nulis-nulis gia lagi pun inda lama lagi piala duniakan?, kalo kaki bola kompomla tahula tu group A siapa B siapa dan seterusnya.. Tentu korang pernah termeninguk suga ne gia di youtube kan? http://www.youtube.com/watch?v=OH5InDKaIYY
Dimana video tersebut menayangkan seorang penjaga gol yang sedang bersiap menahan laju bola yang akan ditendang oleh pemain lawan dari titik penalti. Apa lagi penjaga gol gia bersiap di depan gawang sambil menunjukkan gayanya melompat kecil ke kiri dan ke kanan. Ketika wisel dibunyikan oleh pengadil, maka dengan cepat bola ditendang dengan keras dan meluru  ke arah sisi kanan gawang. Namun dengan kelincahan, si. penjaga gol gia ia berjaya mensafe  bola yang ditendang kearahnya dengan menapisnya . Kemudian dengan memukul dadanya dengan megah, si. penjaga gol nampaknya  merayakan tindakan penyelamatan yang dilakukannya dan langsung berjalan ke arah penonton seakan mengatakan "hahahaha .. can you believe this ..!!"Akan tetapi, sayang sekali gia ia inda mensedar gia bahawa bola yang berjaya dia tapis itu, ternyata masih belum berhenti berputar. Dengan perlahan, bola itu berputar, bergolek, dan masuk ke dalam gawang. Singkat sakap gia, pengadil pun menyatakan itu adalah gol yang sah macam di video.



Nah tentu kita sudah pernah sekali mendengar tema tentang penyelamatan. Bahkan begitu banyak bicara soal keselamatan, Dengan cara apakah orang boleh diselamatkan, bolehkah manusia berkata "mahu mengejar keselamatan"? siapakah yang memberi keselamatan? bolehkah orang berkata "saya sudah diselamatkan " apakah kita bisa hilang keselamatan .Secara umum kita mengerti bahawa kita adalah manusia berdosa yang sudah selayaknya dihukum dan binasa, namun kerana begitu besar kasih Allah, barangsiapa yang percaya kepada-Nya tidak binasa dan diselamatkan. Ya, kita sebagai orang yang percaya akan kristus telah ditebus, diselamatkan dari hukuman dosa. Namun, pernahkah kita sungguh-sungguh bertanya, apa sebenarnya erti dari semua ini (keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus)?
Namun sebahagian daripada kita mungkin berpikilan dalam pandangan bahawa perkara paling puncak dan terpenting dalam hidup orang percaya adalah "yang penting asal saya sudah diselamatkan". Pandangan ini tidak satu ratus pelatus salah, namun pandangan yang hanya berhenti pada keselamatan diri dari hukuman, sedang mengurangi erti dan tujuan kita diciptakan dalam keselamatan yang sesungguhnya. Sebagai manusia yang pernah,diterangi hatinya, yang pernah menikmati pemberi Allah, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus. Melalui pengalaman kita tahu bahawa firman Allah baik adanya, serta merasai kuasa daripada karunia Allah yang mendatang, namun sesudah itu tidak mahu percaya kepada kristus lagi!.
Tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, sehingga  kita harus bertobat, kerana ini sama  mempermalukan Dia di hadapan dengan umum dengan menyalibkan dia sekali lagi. Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan perkerjaan atau kasih yang kita tunjukkan terhadap nama-Nya. Namun berpegang teguhlah kepada pengharapan sesuatu miliki yang pasti sampai pada akhirnya.

Nah bilakah kita tahu bahawa kita sudah diselamatkan? atau apakah yang sudah kita lakukan sehingga kita pasti diselamatkan? Dalam hal ne sya inda tau apakah sya sudah diselamatkan ataupun tidak itu bukan bererti kita meragukan keselamatan di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan. Namun kita tidak tahu apakah yang berlaku dalam hidup kita sejam kemudian atau 1 hari kemudian, 1 bulan mahupun tahun-tahun yang mendatang, apakah kita masih tetap setia dan taat kepada-Nya.

Rasul Paulus menasihati kita dalam Yesus Kristus
Hai saudara-saudaraku yang terkasih, kamu senantiasa taat; kerana itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!.

Nah menjadi orang percaya dan mengikuti kristus , bukan sekadar menjadi seorang manusia yang sudah dilepaskan dari hukuman dosa. Menjadi orang percaya, bukan sekadar beribadah kepada Tuhan hanya di salah satu aspek dalam hidup kita dalam hidup mengereja saja. Menjadi orang percaya bererti bahawa keseluruhan seluruh aspek hidup kita tunduk di bawah kehendak Sang Raja, iaitu Yesus Kristus. Entah itu adalah kehidupan di dalam keluarga kita, kehidupan pendidikan di sekolah atau kampus, pelayanan , kehidupan spiritual peribadi, kehidupan di tempat kerja, masyarakat, dan sebagainya, semua itu tunduk di bawah pemilikan Kristus. 


Walaubagaimanapun gia inda sedikit juga di antara kita pada zaman ini yang kehilangan identiti dirinya sebagai umat Allah dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan dalam dunia ini. Jadi apa kaitannya serita si.kiper ini dengan keselamatan.? Sama seperti serita penjaga gol gia, kerana sang penjaga gol fokus hanya pada usaha mensafe bola yang ditendang, namun sang penjaga gol lupa identitinya sebagai penjaga gawang yang seharusnya hingga sehingga gawangnya di bolosi. 
Jangan kita menganggap kesempatan kasih karunia Allah hanya sebatas anugerah tanpa mengerjakan keselamatan sehingga kita menyia-nyiakannya. Jika kita berhenti hanya sampai anugerah keselamatan dan gagal melihat maksud dan tujuan kita diciptakan itu ibarat mengikut Yesus tanpa salib. Penebusan dalam diri Tuhan Yesus Kristus adalah karya penyelamatan Allah kepada umat manusia. Meskipun tidak dapat disangkal, sejak dosa masuk, ia telah meracuni seluruh kehidupan, maka melalui penebusan kewafatan Yesus di atas kayu salib seluruh citra Allah dalam diri manusia dipulih kembali dan menjalankan maksud dan tujuan sejak semula diciptakan. Itulah erti dari ciptaan yang telah diselamatkan. Itulah identiti kita sebagai manusia, umat Allah dan Geraja-Nya.

 " When he spoke, the world was created: at his command everything appeared "
Mazmur 33:9

Apa yang jelas kita di selamatkan kerana anugerah iman akan Yesus kristus namun tanpa perbuatan kasih kita tidak dapat menbuahi iman itu. Jadi apa yang harus kita lakukan?  Sebagai orang yang percaya akan Yesus Kristus, kita tentunya harus menjalankan setiap panggilan kita menurut citra Allah dan kehendak Bapa surgawi kerana kita sudah ditebus melalui PuteraNya dengan taat-setia, gentar dan tidak boleh lalai. Allah adalah Allah yang terus berkerja sepanjang zaman. Biarlah kita dalam perjalan hidup kita mengikut kristus, sentiasa melihat Allah berkerja melalui kita dalam memulihkan ciptaan-Nya, memnebus ciptaan-Nya, mengembangkan ciptaa-Nya, sampai kemuliaan-nya nyata kerana kemenangan di dalam penebusan darah kristus sudah terjamin dan akan ternyata. Na itu semua adalah karya-Nya, bukan kita, namun Ia memanggil dan memilih kita untuk menjadi rakan sekerja-Nya dalam karya penebusan-Nya. Dari sebuah taman dan berakhir menjadi sebuah kota iaitu kerajaan-Nya. Kerajaan-Nya yang dipenuhi dengan kemulian dan hormat dimana kristus adalah Raja selama-lamanya.
~Amin~

Rabu, 8 Januari 2014

Kesempurnaan



Inila ne sya suka gia Syallom om bless happy New Year dua puluh belas empat gia hehehe masih lagi bahkan mood new year.
Semoga Damai Tuhan selalu menyertai kita semua om menjadi berkat sekaligus dapat memperpanjangkan anugerah kasih karunia kepada sesama. Apa pun sebelum sya melanjutkan coratannya gia terlebih dahulu sekiranya di tahun 2013 mahu sebelumnya baik dalam blog ini mahupun dalam halaman muka buku gia, kalo ada tulisan ataupun catatan ku yang menguriskan itu keginowoan yang menyentuh kesensitifan gia, maafkanlah diriku ini yang tidak sepentasnya.
Tahun berganti tahun, sedar inda sedar abad ke-20 sudah memasuki 14 tahun seiring dengan perjalanan waktu, tentu saja adakalanya kita merasa ketidakadilan berlaku, keputus-asaan, bencana alam, kelaparan, kemiskinan om kesengsaraan manusia kian hari semakin bertambah-tambah, semua ini terjadi kerana manusia semakin jauh dan hanyut dari kesempurnaan. 
Bahkan filasafat manusia sudah gagal untuk menolong manusia mencapai kesempurnaan mahupun untuk memperbaiki keberadaannya. Seorang ahli falsafah Gerika yang begitu terkenal nama Socrates , Ketika Alcibiades
mengajukan sebuah pertanyaan bagaimana  mencapai kebaikan tertinggi. Dia bilang kepada muridnya. "Aku tidak dapat menunjukkan kepadamu bagaimana caranya untuk mencapai kebaikan tertinggi, kerana aku sendiri tidak tahu. Tetapi, saya yakin bahawa Pencipta adalah baik. Dalam kebaiknya Dia akan mengutus seorang guru pada waktu yang sudah ditentukan untuk mengajarkan kepada manusia bagaimana caranya mencapai kebaikan ini ". Nah pengalaman sudah mengajar filsuf ini bahawa orang yang rosak, pada dasarnya tidak dapat memulihkan kembali keberadaannya seperti pada awalnya.
Bahkan para pemimpin bangsa-bangsa juga sudah menetapkan pelbagai macam aturan untuk memperbaiki keadaan atau kewujudan manusia kearah kesempurnaan. Itu juga sebenarnya sudah dilakukan oleh Hammurabi  dari Dinasti Babilonia, para filsuf Gerika, orang-orang bijak dari Mesir, para pembuat hukum Romawi, Para Bijak dari Parsi, Para Brahim dari India, dan masih banyak lagi; tetapi, semua hikmat dan dasar mereka gagal untuk mencapai apa yang diperlukan.
Sekalipun Hukum Musa adalah Ilahi, namun tidak juga mampu untuk mendatangkan perubahan secara menyeluruh dalam kehidupan manusia kerana maksud tujuan dari hukum itu sendiri adalah hanya untuk menunjukan kesalahan manusia dan mendorong mereka agar berjuang mencapai kesempuranan. Hukum Musa itu juga bertujuan untuk memimpin manusia kepada sumber dari semua pemulihan. Tidak ada jalan lain bagi manusia untuk dapat mencapai kesempurnan kecuali melalui satu-satunya jalan yang sudah ditetapkan oleh Allah: Guru Sorgawi Anak-Nya yang terkasih, Yesus Kristus yang mendatangkan apa yang tidak pernah dilakukan oleh orang-orang bijak pada umumnya. Dia tidak hanya mendatangkan hukum yang agung dan sempurna, tetapi dia sendiri adalah sempurna baik dalam fikiran, perkataan dan perbuatan. Dia sendiri melakukan apa-apa yang Dia kehendaki untuk dilakukan oleh orang lain. Konsisten, baik dalam kata dan perbuatan,  apa yang telah dilakukan oleh pelaku lain yang gagal untuk memulihkan orang lain. 
Oleh kerana itu yang sangat kita perlukan bukanlah seseorang yang menunjukkan jalan menuju kesempurnaan, tetapi seseorang yang dapat memimpin dan berjalan bersama kita; seseorang yang contoh teladannya dapat kita teladani, dan yang jalannya boleh kita ikut. Tidak ada orang lain, yang sempurna dan suci selain Yesus Anak Maria, pernah berjalan dimuka bumi yang menjadi manusia. 
Betapa besar perbezaan antara mengajar dengan perkataan dan mengajar dengan memberi contoh keteladanan
Mengajar dengan perkataan bersifat teoritis, 
Semantara mengajar dengan memberikan contoh keteladanan adalah praktikal. 
Kerana Yesus mengajar dengan perkataan dan contoh keteladan, maka Dia adalah puncak dari segala kebajikan dalam dunia yang rosak ini, memberikan harapan kepada dunia ini, kebaikan, kebahagian dan tolak ukur untuk kesempurnaan. Hal yang penting adalah mengetahui apa yang kristus sudah lakukan untuk kita, dan apa yang Dia ajarkan. Kemudian sesudah itu, adalah penting untuk mempelajari kehidupanNya dengan cara lebih lengkap untuk dapat mencari jalan bagi terjadinya perubahan secara peribadi, dan mencari kebahagian yang kita cari-cari. Banyak hal cenderung diperbesar-besarkan, tetapi kita tidak boleh menekankan dengan secara berlebihan-lebihan kemuliaan dari Yesus Kristus. Kata-kata setiap orang yang paling fasih sekalipun tidak dapat mengutarkan dengan selengkap-lengkapnya ketika mencuba melukiskan kualitas-kualitas dari kesempurnaan kristus dan kehidupanNya yang mulia. Maka dengan demikian, penghargaan/pahala tertinggi yang boleh diharapkan oleh setiap manusia adalah dengan menjadi alat atau saranan untuk memimpin orang-orang kepada Kristus, Gembala dan pemelihara jiwa-jiwa, dan pembawa berita dari sorgawi. Dia sajalah yang memampukan kita mencapai kesempurnaaan yang sempurna, untuk mengalami keselamatan yang diberikan atas dasar anugerah, dan untuk bersama dengan Dia menikmati kehidupan kudus, kekal dan yang tidak pernah berakhir dalam kemulian Sorgawi
Dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia. yang sekarang duduk di sebelah kanan Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kita menjadi lemah dan putus asa. Dalam pergumulan kita melawan dosa kita belum sampai mencucurkan darah.
Sebab untuk itulah kita dipanggil, kerana Kristus pun telah menderita untuk kita semua dan telah meninggalkan teladan bagi kita, supaya kita mengikuti jejak-Nya. Amin

Jumlah Paparan Halaman