Shallom buat pembaca sekalian aiseyemen, hari ini ada kelapangan gia namun tidak telat mengucapkan
Kotobian tadau tagazo do kaamatan aramai tii hehe
om
Gayu Guru Gerai Nyamai selamat hari Gawai!!!.
Hari ne sya mau kasi share tentang itu Lidah gia
Tentu kita pernah bertanya Kenapa Allah menciptakan mulut kita hanya satu saja, sedangkan yang lain terdiri dari sepasang-sepasang gia?
As a normal human being we all have SEVEN OF HOLES in the head, and the number seven is often applied in the Bible as a symbol of perfection. Hole in our heads is made up of three pairs namely:
~Sepasang mato gia
~Sepasang talinga om
~Sepasang itu lubang hidung gia
Namun untuk lubang yang ke tujuh gia, Allah hanya membuat 'satu',
iaitu LUBANG MULUT
{"Apa yang ada dalam mulut siapa tau gia? angkat kening kekeke"}
{" Ya butul ada tu gigi sudah kamu berus tu gigika kekeke. }
{"Satu soalan lagi dalam gigi ada apa?"! Ya pandai ada tu LIDAH" }
Lidah, bahagian tubuh yang sangat kecil yang ada dalam tubuh kita, namun mempunyai peranan yang besar. Dengan lidah kita dapat mengecap rasa masin, manis, masam juga pahit. Kita juga boleh menikmati makanan dan masakan yang lazat om enak gitu dengan lidah kita. Namun ketika kita sakit, bukankah segala makanan yang masuk ke dalam mulut kita seringkali terasa tawar? Memilih makanan dan minuman yang tidak merosakkan tubuh adalah pilihan yang bijaksana. Manusia makan dan minum tidak hanya untuk memuaskan lidah saja melainkan untuk mendatangkan kebaikan bagi seluruh anggota tubuh. Siapa yang suka memanjakan lidah akan menanggung akibatnya.
Selain dapat merasakan nikmatnya makanan, dengan lidah kita juga dapat mengsakap kata-kata gia. Baik itu kata-kata kasar, yang menghujat tentu membuat orang lain indak selesa. Mahupun kata-kata lembut yang so sweet sungguh menyejukkan itu ginowo gia.
Nah bagaimana kita menggunakan lidah kita?
Rasul Paulus menyatakan dalam Surat Filpi 2:11, (dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! )
Kadang-kadang kita inda memahami kuasa lidah dengan benar, banyak di antara kita mengalami penderitaan yang tidak semestinya di muka bumi. Tidak jarang ada yang terpaksa mati muda atau hidup sakit-sakitan, kerana menanggung kesusahan akibat dosa lidah bukan saja bagi diri kita sendiri bahkan orang-orang yang ada di sekeliling kita.
Manusia memilih penderitaannya sendiri seperti yang di ungkapkan dalam kitab Amsal
" Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya. Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."
Bah sya mengasi serita dulu ini keseritaan kependikan gia
Adalah ini kunun-kununnya seorang pemuda mendapat kanser mulut dimana lidahnya harus dioperasi. Apabila doktor memutuskan untuk mengasi bedah disido lidah gia, pemuda tersebut mengatakan, "Puji Tuhan". Sambil terheran-heran, sang doktor bertanya kepada pemuda tersebut, "Kenapa anda tidak merasa sedikit pun sedih kerana di kemudian hari anda tidak dapat lagi berbicara?".
Pemuda tersebut menjawab, "Selama mulut saya masih boleh bercakap, saya masih mempunyai kesempatan untuk berbuat dosa."
" Sin caused by the tongue this happens a lot more than the result of sin without the tongue "
Lidah itu punya kuasa mari kita lihat dua illustrasi:
Tentang Dosa Lidah dimana Santo Yakobus mengungkapkannya
~ Seperti kemudi kapal " Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.
Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. "
~ Seperti api "Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka "
Jadi lidah ini memang benda yang kecil, namun dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar. Bahkan destiny dalam hidup kita masing-masing sangat ditentukan oleh pengendalian lidah seperti mana dikatakan dalam Kitab Amsal 18:21
Lidah suga indak dapat dikawal atau dikontrolkan dia gia, Bahkan semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia. Contohnya kalo kita menengok serita animal plantes gia atau national geographic ka binatang-binatang yang buas, seperti Ular cobra ka, Singa ka, Tiger ka ia dapat dijinak.
Tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.
Nak ada enam macam penyakit lidah gia antaranya:
~Bercakap terlalu banyak~
(Dalam kitab Amsal 10: 19, "Jangan banyak bicara. Orang yang banyak bicara membuat banyak kesalahan. Kerana itu, bersikaplah bijaksana dan kendalikanlah lidahmu")
~ Berbicara sembrono ~
( Dalam surat Rasul Paulus kepada Jemaat Efesus 5:4, "Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono--kerana hal-hal ini tidak pantas--tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur." )
~ Bicara yang sombong ~
( Dalam kitab Mazmur 59:13, " Sebab mereka berdosa dengan kata-kata mereka; biarlah mereka terjerat dalam kesombongannya, kerana mereka suka mengutuk dan berdusta." )
~ Mongolimut kalo bahasa dusun gia gosip atau fitnah kalo dalam bahasa arab gia " ghibah " ~
Lihat (Imamat. 19: 16, Amsal. 20: 19, Mazmur. 15: 1-3)
~ Berdusta dimana dusta ini adalah sifat si.iblis gia lihat Dalam Injil Yohanes 8:44 ~
( Amsal 26:28, " Lidah dusta membenci korbannya, dan mulut licin mendatangkan kehancuran."
Lihat suga Amsal 12:22 )
~ Mengutuk ~
( Yakobus 3:9, " Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah " om sama suga dalam kitab Mazmur 59:13
Peranan lidah menurut firman Allah:
~ Sebagai instrumen untuk memuliakan Allah lihat
(Kis. 2: 25- 26)
Rasul Petrus mengutip dari Mazmur 16: 8- 9, " For David saith concerning him: I foresaw the Lord before my face: because he is at my right hand, that I may not be moved. For this my heart hath been glad, and any tongue hath rejoiced: moreover my flesh also shall rest in hope "
Berbanding dengan semua anggota tubuh lainnya, lidah merupakan alat yang paling unggul untuk memuliakan Allah kita. Jadi Allah memberikan lidah kepada kita sebagai instrumen untuk memuliakan Dia.
~ Sebagai Permulaan penguasan Diri
Pengendalian diri bermula dari pengendalian lidah atau perkataan. Amsal 18: 21 mengatakan, "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya." Sedangkan Yakobus 3: 2 mengajarkan, "Barangsiapa tidak bersalah dalam perkataanya, ia adalah orang yang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya."
Takut akan Tuhan itu telah dimulai dengan pengendalian lidah Lihat Mazmur 34:12-14
[Hai Anak-anak, datanglah dan dengarkan! Aku akan mengajarkan pentingnya percaya dan takut kepada TUHAN.
Apakah kamu ingin hidup baik dan panjang umur?
Kalau begitu, jagalah lidahmu! Jangan biarkan bibirmu berdusta!
Berpalinglah dari semua dosa yang diketahui dan berbuatlah baik! Berusahalah hidup damai dengan setiap orang!]
Jadi bagaimanakah harus kita berbicara?
Lihat dalam Kolose 4:6 "Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang"
" Sebab itu hendaklah kamu berhenti daripada berbuat dusta, dan masing-masing berkata benar dengan sesamanya manusia, kerana kita menjadi anggota di antara sama sendiri " dalam Efesus 4:25 Terjemahan Lama
Nak apakah kita juga menggunakan lidah kita dengan sebaik-baiknya dan dengan bertanggung-jawab? Marilah kita mengisi hari-hari yang Tuhan anugerahkan kepada kita dengan segala hal yang baik. Biarlah di usia kita yang terus dimakan masa yang kian menua namun biar roh kita sentiasa bernyala-nyala, hidup kita makin berkualiti dan kata-kata kita menjadi berkat. Kita berharap lidah kita memberitakan kabar damai sukacita serta senantiasa memuliakan Tuhan. Bahkan segenap hidup kita sungguh memberitakan kebaikan Tuhan.
Mari kita berdoa:
Dalam nama Bapa,Putera dan Roh Kudus
Tuhan, mungkin kami pernah berkata-kata yang tidak menyenangkan hatiMU, ampunilah kami orang berdosa ini. Kami ingin, di hari-hari yang mendatang kami memuliakan Dikau baik dengan perbuatan, terlebih lagi dalam perkataan yang kami ungkapkan . Bimbinglah lidah kami agar selalu mengucap syukur dan memuji namaMU serta menyalur berkat-Mu. Dalam Nama Yesus kristus penebus dan Juruselamat kami, kami sudah berdoa.
Amin