body{display:block; -khtml-user-select:none; -webkit-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; -o-user-select:none; user-select:none; unselectable:on;} TuneList - Make your site Live

Cari-mencari gia ne aisyemen

Ahad, 22 Disember 2013

Minchah ~ HADIAH



Inila ne sya suka gia aisyemen, Syallom apa perkabaran kawan-kawanku gia, selamat petang
Semanjak dua manjak ini buzy butul sya gia inda da kesempatan mau bikin penseritaan da, tentu korang suga sibuk, bersibuk-sibukan bagi persiapaan natal yang inda lama lagi gia hehe. Ada kamu membikin ka kuih  dorayaki gia, mau bertandang suga kalo open house aisymen. 


Nak hari ini ada masa terluang memang panjangla ne kalo sudah terserita gia dalam blogku yang inda seberapa gia ni kekeke.

Hari ini mau serita pasal HADIAH.

Hadiah apaka tu? kalo sakap indon gia " kado " gia aisymen
Sudah menjadi kebiasaan kalo kita menyambut ulang tahun kejadian gia pasti ada sambutan " happy birthday ". Nak biasa kalo kita la yang menyambut ulang tahun kelahiran, apa yang kita dapat tentu kita akan mendapat ucapan selamat ulang tahun gia, dan inda kurang suga pasti ada di kalangan rakan-rakan mahupun teman-teman yang memberi " present " gia ketika kita meraihkan. 

Jika kita hendak memberikan hadiah kepada seseorang, apakah yang akan kita berikan?

Bahkan kalo ada di kalangan ahli keluarga kita yang menyambut orang baru yang selamat melahirkan seorang anak, pasti kita juga berasa gumbila om langsung berpikir hadiah apa yang pantas kita berikan. Di saat kita dalam penantian musim adven ini om persediaan kita gia memperingati akan harinya kelahiran Yesus Kristus yang inda lama tiba lagi gia, ada begitu banyak yang kita fikirkan om harapkan adanya pemberi Tuhan kepada kita sempena hari natal.

Lain halnya gia tentang orang Majus gia ketika mereka mendengar kelahiran Yesus Kristus sang Juruselamat di kota kecil Betlehem, mereka mencarinya dan justru mempersiapkan sebuah hadiah istimewa berupa persembahan emas, kemenyan dan mur yang sangat mahal harganya. Mereka inda memperhitungkan sama ada pemberian itu sangat mahal kerana mereka tahu bahwa hal itulah yang dapat mereka perbuat bagi Yesus. Maka mereka telah memberikan hadiah terbaik yang mereka miliki bagi kelahiran Yesus.

" Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, iaitu emas, kemenyan dan mur. "
Matius 2:10-11 

Kalo kita lihat dalam kitab kejadiaan dimana yang pertama-tama Kain dan Habel mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan.
Kata  " persembahan " dalam terjemahan bahasa Ibrani disebut "minchah", dan erti dari kata minchah gia membawa maksud “sebuah persembahan/,atau sebuah penghormatan/tribute om sebuah gift/hadiah.”

Habel mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung dari kambing dombanya, iaitu lemak-lemaknya; maka Tuhan mengidahkan Habel dan minchahnya, kepada persembahannya atau kepada hadiahnya.Tetapi Kain dan minchah-nya inda diidahkanNya. So siapa yang mengajar durang itu untuk memberikan sebuah minchah, sebuah hadiah kepada Allah? Na ini merupakan sebuah perkara yang mendasar yang terdapat di dalam hati manusia yang Allah wujudkan, iaitu memberikan sebuah hadiah kepada Allah. Ini adalah sebuah reaksi yang datang semula jadi dari jiwa durang.

Na kita juga melakukan hal yang sama. Jika ada seseorang yang kita kasihi, inda da sukacita yang lebih tinggi di dalam hidup kita selain memberikan kepada seseorang itu sebuah hadiah, sebuah pengorbanan, om sebuah persembahan. Jadi hal itu merupakan sebuah reaksi yang natural dari hati seseorang yang mengasihi Kristus untuk memberikan kepadaNya sebuah korban dan sebuah hadiah:

Emas, kemenyan dan mur adalah tiga benda yang dibawa oleh para Majus untuk dipersembahkan kepada bayi Yesus. Kerana tiga benda inilah orang sering mengsakap bahawa para Majus yang datang ke tempat kelahiran Yesus ada tiga orang. Tulisan ini inda bermaksud mengesahkan atau membincangkan jumlah para Majus, namun akan mengetengahkan tiga benda pemberian para Majus itu. Benda-benda itu, ternyata dapat mewakili kehadiran Yesus sendiri. 

Pertanyaan mengapa mereka mempersembahkan emas, kemenyan, dan mur? Bukankah masih banyak persembahan lain yang boleh mereka kasih time tu? kenapa emas, kemenyan dan mur.

Emas- Kata Emas ada puluhan bahkan ratusan kali disebut di dalam Alkitab, kerana emas adalah logam pertama yang disebutkan dalam kitab Kejadian 2:11 gia
" Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada."
Emas biasanya dipergunakan untuk melapisi suatu barang seperti perhiasan, kerana sifat emas yang mudah ditempa dan dibentuk, maka ia  dijadikan sebagai perhiasan. Kalo kita berkesempatan meninguk  atau berjalan sana bandal gia misalnya di kedai emas gia time durang kalaja mengasi lebur tu emas gia. Na kamu nampak tu  emas walaupun kena cair atau lebur gia antara satu-satunya logam yang ketika dipanaskan dengan api inda  kehilangan disido sifat, berat, walna, om bahagian lain tetap sama dia punya kualiti gia. Ketika Alkitab menyebut tentang emas, maka itu akan ada hubungannya dengan iman seseorang gia.
Emas yang dipersembahkan bagi Yesus secara simbolik melambangkan kedudukan sebagai Raja . Hal itu hendak menunjukkan kepada kita bahwa Yesus adalah Raja Agung untuk kita. 

Dalam Maleakhi 3:3  
" Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN."
Namun, Raja ini inda memerintah dengan menggunakan pasukan yang di lengkapi dengan bala tentara, tetapi menggunakan bahasa kasih. Raja ini inda memerintah dari atas takhta kerajaan, namun dari atas kayu salib. Raja ini memerintah dengan merendahkan diri, mengorbankan diri demi rakyat Kerajaan-Nya.

Kemenyan- adalah pewangian yang digunakan didalam upacara-upacara gereja. Misalnya ketika persembahan diberikan, maka imam berdoa sambil membakar wewangian berupa kemenyan ini. Kemenyan hanya digunakan oleh para imam. Tradisi ini masih dijalankan di kalangan gereja Kita gia. Persembahan kemenyan kepada bayi Yesus menunjukkan bahawa Yesus adalah seorang Imam. Imam yang Agung. Tugas imam adalah menjadi perantara antara umat dan Allah. Imam menjadi penengah. Maka Yesus sebagai Imam Agung pun demikian. Dia membina jambatan - hubungan baru dengan Sang Bapa. Bahkan Yesus sendirilah jambatan itu. Melalui Yesus hubungan manusia - Allah yang pernah putus di zaman Adam dan Hawa dipulihkan. Melalui Yesus manusia dapat menghampiri Allah, yang kemudian kita dapat memanggil Ya abba Ya Bapa. Di dalam kitab Keluaran, Harun membakar kemenyan di altar sebagai persembahan yang harum bagi Tuhan.
Oleh sebab itulah kemenyan menjadi bau-bauan yang pantas bagi bayi Yesus, sama seperti Tuhan yang disembah pada zaman Perjanjian Lama. Kemenyan melambangkan ke-Tuhanan Yesus kerana, kemenyan yang dibakar sebagai persembahan untuk Tuhan.

Dalam Wahyu 8:3 
 “Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.”

Na kemenyan yang melambangkan keharuman sebagai sebuah tanda peringatan bagi kita agar keberadaan kita yang masih menziarah di muka bumi ini tetap harum dalam setiap kegerakan, inda memberikan kesan buruk om membuatkan orang benci terhadap kelakuan kita. Mungkin ada ketikanya kita begitu alpa dalam mempersiapkan hati dan fikiran untuk mendengar suara Tuhan dan mengashi sesama kita.

Selain membawa emas dan kemenyan orang Majus juga membawa Mur. Apakah mur itu? Mur adalah rempah-rempah itu sendiri. Dan secara khusus digunakan untuk membalsem/merempahi orang yang meninggal agar tidak cepat busuk/reput.  Mur yang dipersembahkan kepada bayi Yesus menunjukkan bahawa kelak Yesus akan mati juga untuk manusia. Alkitab juga berkata bahawa ketika Yesus meninggal dan jenazahNya di turunkan ada seorang yang mula-mula datang kepada Yesus pada waktu malam telah membawa campuran minyak mur dan minyak gaharu iaitu Nikodemus. Dengan demikian lengkaplah penggambaran akan bayi Yesus. Dia adalah seorang Raja yang memerintah dengan kasih, Dia adalah seorang Imam yang menjadi pengantara manusia dan Allah, Dia juga yang akhirnya mati bagi seluruh umat manusia. Yesus datang ke dunia untuk hidup bagi manusia, bersama manusia- namun akhirnya Dia juga mati untuk kita manusia.

Na pemberian-pemberian para Majus telah menggambarkan perjalanan hidup yang akan dilalui oleh Yesus. Walaupun baru saja dilahirkan, namun kemana arah hidupnya sudah ditentukan dengan pasti. Ia tidak melawan kehendak Bapa-Nya. Ia setia, bahkan setia sampai di kayu salib. Ringkas sakap gia pemberian yang dipersembahkan orang-orang majus itu kepada Kristus iaitu emas, kemenyan, dan mur pasti di bawah ilham Roh Allah. Dalam perlambangan, emas melambangkan sifat ilahi; kemenyan melambangkan aroma kebangkitan; dan mur melambangkan aroma kematian. 

Orang-orang Majus dari Timur memberikan teladan yang baik kepada kita dalam hal memberikan hadiah kepada Tuhan Yesus. Ketika orang-orang majus sudah mencari Yesus segera mereka membuka tempat harta bendanya dan memberikan kepada-Nya persembahan.
Bagaimana dengan kita? hadiah apa yang dapat kita berikan kepada Tuhan? 
Apakah kita sama seperti orang lain yang hanya ingin mendapatkan hadiah dari Tuhan ketika Krismas tiba ataukah kita ingin mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan? Hadiah natal bagi Tuhan tidak cukup hanya harta yang dimiliki, wang atau sebagainya gia. Tetapi lebih daripada itu, yakni hati dan fikiran om seluruh jiwa raga kita adalah hadiah yang terbesar yang kita miliki yang boleh dipersembahkan bagi Tuhan. Firman Tuhan juga mengatakan melalui  Santo Paulus di dalam Roma 12:1 bahawa persembahan yang berkenan kepada Tuhan adalah tubuh kita sendiri, seluruh hidup kita yang selalu dijaga kekudusannya. Jangan kita sama seperti dunia ini yang hanya selalu mengharapkan sesuatu daripada Tuhan agar  Dia memberikan sesuatu yang mungkin kita harapkan. Tetapi di hari Krismas dan di tahun baru yang coming soon mari kita mula belajar memberi kepada Tuhan. Persembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup dan berkenan kepada Tuhan, melayani Tuhan dan tidak menjadi sama dengan dunia ini. Marilah kita memulai status yang baru iaitu hidup memuliakan Dia, memjadikan Dia Raja di atas segala Raja Imam Agung kita Tuhan Yesus Kristus untuk  bertakhta di hati kita. Amin

Apa-apa pun selamat bercuti-cuti kio hehe
 Selamat Hari Natal

om Tahun Baru gia.


Jumlah Paparan Halaman