body{display:block; -khtml-user-select:none; -webkit-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; -o-user-select:none; user-select:none; unselectable:on;} TuneList - Make your site Live

Cari-mencari gia ne aisyemen

Rabu, 8 Januari 2014

Kesempurnaan



Inila ne sya suka gia Syallom om bless happy New Year dua puluh belas empat gia hehehe masih lagi bahkan mood new year.
Semoga Damai Tuhan selalu menyertai kita semua om menjadi berkat sekaligus dapat memperpanjangkan anugerah kasih karunia kepada sesama. Apa pun sebelum sya melanjutkan coratannya gia terlebih dahulu sekiranya di tahun 2013 mahu sebelumnya baik dalam blog ini mahupun dalam halaman muka buku gia, kalo ada tulisan ataupun catatan ku yang menguriskan itu keginowoan yang menyentuh kesensitifan gia, maafkanlah diriku ini yang tidak sepentasnya.
Tahun berganti tahun, sedar inda sedar abad ke-20 sudah memasuki 14 tahun seiring dengan perjalanan waktu, tentu saja adakalanya kita merasa ketidakadilan berlaku, keputus-asaan, bencana alam, kelaparan, kemiskinan om kesengsaraan manusia kian hari semakin bertambah-tambah, semua ini terjadi kerana manusia semakin jauh dan hanyut dari kesempurnaan. 
Bahkan filasafat manusia sudah gagal untuk menolong manusia mencapai kesempurnaan mahupun untuk memperbaiki keberadaannya. Seorang ahli falsafah Gerika yang begitu terkenal nama Socrates , Ketika Alcibiades
mengajukan sebuah pertanyaan bagaimana  mencapai kebaikan tertinggi. Dia bilang kepada muridnya. "Aku tidak dapat menunjukkan kepadamu bagaimana caranya untuk mencapai kebaikan tertinggi, kerana aku sendiri tidak tahu. Tetapi, saya yakin bahawa Pencipta adalah baik. Dalam kebaiknya Dia akan mengutus seorang guru pada waktu yang sudah ditentukan untuk mengajarkan kepada manusia bagaimana caranya mencapai kebaikan ini ". Nah pengalaman sudah mengajar filsuf ini bahawa orang yang rosak, pada dasarnya tidak dapat memulihkan kembali keberadaannya seperti pada awalnya.
Bahkan para pemimpin bangsa-bangsa juga sudah menetapkan pelbagai macam aturan untuk memperbaiki keadaan atau kewujudan manusia kearah kesempurnaan. Itu juga sebenarnya sudah dilakukan oleh Hammurabi  dari Dinasti Babilonia, para filsuf Gerika, orang-orang bijak dari Mesir, para pembuat hukum Romawi, Para Bijak dari Parsi, Para Brahim dari India, dan masih banyak lagi; tetapi, semua hikmat dan dasar mereka gagal untuk mencapai apa yang diperlukan.
Sekalipun Hukum Musa adalah Ilahi, namun tidak juga mampu untuk mendatangkan perubahan secara menyeluruh dalam kehidupan manusia kerana maksud tujuan dari hukum itu sendiri adalah hanya untuk menunjukan kesalahan manusia dan mendorong mereka agar berjuang mencapai kesempuranan. Hukum Musa itu juga bertujuan untuk memimpin manusia kepada sumber dari semua pemulihan. Tidak ada jalan lain bagi manusia untuk dapat mencapai kesempurnan kecuali melalui satu-satunya jalan yang sudah ditetapkan oleh Allah: Guru Sorgawi Anak-Nya yang terkasih, Yesus Kristus yang mendatangkan apa yang tidak pernah dilakukan oleh orang-orang bijak pada umumnya. Dia tidak hanya mendatangkan hukum yang agung dan sempurna, tetapi dia sendiri adalah sempurna baik dalam fikiran, perkataan dan perbuatan. Dia sendiri melakukan apa-apa yang Dia kehendaki untuk dilakukan oleh orang lain. Konsisten, baik dalam kata dan perbuatan,  apa yang telah dilakukan oleh pelaku lain yang gagal untuk memulihkan orang lain. 
Oleh kerana itu yang sangat kita perlukan bukanlah seseorang yang menunjukkan jalan menuju kesempurnaan, tetapi seseorang yang dapat memimpin dan berjalan bersama kita; seseorang yang contoh teladannya dapat kita teladani, dan yang jalannya boleh kita ikut. Tidak ada orang lain, yang sempurna dan suci selain Yesus Anak Maria, pernah berjalan dimuka bumi yang menjadi manusia. 
Betapa besar perbezaan antara mengajar dengan perkataan dan mengajar dengan memberi contoh keteladanan
Mengajar dengan perkataan bersifat teoritis, 
Semantara mengajar dengan memberikan contoh keteladanan adalah praktikal. 
Kerana Yesus mengajar dengan perkataan dan contoh keteladan, maka Dia adalah puncak dari segala kebajikan dalam dunia yang rosak ini, memberikan harapan kepada dunia ini, kebaikan, kebahagian dan tolak ukur untuk kesempurnaan. Hal yang penting adalah mengetahui apa yang kristus sudah lakukan untuk kita, dan apa yang Dia ajarkan. Kemudian sesudah itu, adalah penting untuk mempelajari kehidupanNya dengan cara lebih lengkap untuk dapat mencari jalan bagi terjadinya perubahan secara peribadi, dan mencari kebahagian yang kita cari-cari. Banyak hal cenderung diperbesar-besarkan, tetapi kita tidak boleh menekankan dengan secara berlebihan-lebihan kemuliaan dari Yesus Kristus. Kata-kata setiap orang yang paling fasih sekalipun tidak dapat mengutarkan dengan selengkap-lengkapnya ketika mencuba melukiskan kualitas-kualitas dari kesempurnaan kristus dan kehidupanNya yang mulia. Maka dengan demikian, penghargaan/pahala tertinggi yang boleh diharapkan oleh setiap manusia adalah dengan menjadi alat atau saranan untuk memimpin orang-orang kepada Kristus, Gembala dan pemelihara jiwa-jiwa, dan pembawa berita dari sorgawi. Dia sajalah yang memampukan kita mencapai kesempurnaaan yang sempurna, untuk mengalami keselamatan yang diberikan atas dasar anugerah, dan untuk bersama dengan Dia menikmati kehidupan kudus, kekal dan yang tidak pernah berakhir dalam kemulian Sorgawi
Dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia. yang sekarang duduk di sebelah kanan Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kita menjadi lemah dan putus asa. Dalam pergumulan kita melawan dosa kita belum sampai mencucurkan darah.
Sebab untuk itulah kita dipanggil, kerana Kristus pun telah menderita untuk kita semua dan telah meninggalkan teladan bagi kita, supaya kita mengikuti jejak-Nya. Amin

Jumlah Paparan Halaman